Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten 
berpenduduk 31.000 jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang 
dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 
berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah 
dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Mereka 
seakan ingin menjelajahi seluruh perairan di “Kepala Burung” Pulau 
Papua.
Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan 
keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi 
anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.
Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang
 dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak 
penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya 
bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap 
di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan 
ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), 
dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.
Bank Dunia bekerja sama 
dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah 
satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef 
Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja 
Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. 
Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar